Konsep kesebangunan dan kekongruenan

Hubungan diantara dua bangun datar ada 3 hal yaitu :
  • Kongruen
  • Sebangun
  • Tidak Kongruen dan tidak sebangun
Benda - benda yang kongruen adalah benda- benda yang mempunyai ukuran dan bentuk yang sama, contohnya menara pretonas yang ada di Malaysia. Sedangkan benda - benda yang sebangun adalah benda - benda yang mempunyai bentuk yang sama tetapi memiliki ukuran yang berbeda dengan syarat tertentu, contoh kaos kaki dengan model dan tipe yang sama tapi ukuranya berbeda-beda.
Syarat dua bangun dikatakan kongruen adalah :
  •  mempunyai bentuk yang sama
  • mempunyai sisi - sisi yang bersesuaian sama panjang
  • mempunyai sudut - sudut yang bersesuaian sama besar
Contoh bangun yang kongruen :

Perhatikan segitiga ABC dan DEF. 
Besar sudut A = Besar sudut D 
Besar sudut B = Besar sudut E
Besar sudut C = Besar sudut F

Panjang sisi AB = Panjang sisi DE
Panjang sisi BC = Panjang sisi EF
Panjang sisi AC = Panjang sisi DF

Jadi segitiga ABC dan Segitiga DEF adalah kongruen.
Syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah :
  • mempunyai sudut - sudut yang bersesuaian sama besar pada kedua bangun datar
  • mempunyai perbandingan sisi - sisi yang bersesuaian pada kedua bangu datar
Contoh bangun  yang sebangun adalah :

Perhatikan gambar diatas :
  • Sudut A = sudut P
  • Sudut B = sudut Q
  • Sudut C = sudut R
  • Sudut D = sudut S
  • Panjang AB = 4/3 panjang sisi PQ
  • Panjang BC = 4/3 panjang QR
  • Panjang CD = 4/3 panjang RS
  • Panjang AD = 4/3 panjang PS
Jadi jajar genjang ABCD dan PQRS adalah sebangun
Dua bangun jika tidak memenuhi syarat diatas maka dikatakan tidak sebangun dan tidak kongruen.
Sebuah bangun yang kongruen pasti sebangun.Dan bangun yang sebangun belum tentu kongruen. Secara sistematis bisa digambarkan dalam mind mapping berikut ini.
Perhatikan bangun berikut:
Segitiga ABC dan KLM tidak sebangun dan tidak kongruen karena
  1. Bentuknya tidak sama 
  2. Sudutnya tidak sama
  3. Panjang sisinya tidak sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar